HUB, SWITCH, BRIDGE, ROUTER DAN REPEATER
Jaringan
komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah
kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun data baik pada
lokasi yang sama ataupun lokasi yang berbeda. Disini adalah contoh
device yang dibutuhkan untuk membuat jaringan agar optimal, beberapa
contoh dari device tersebut adalah :
1.HUB
2.SWITCH
3.BRIDGE
4.ROUTER
5.REPEATER
1.
HUB
Secara
sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi
star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan
beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC)
bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu
port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak
langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama
terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 - 24 port plus
1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari
generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk
mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal
bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 - 8. Hub yang bisa
ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk
menghubungkan antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub,
yaitu manageable hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub
yang bisa dikelola melalui software — sedangkan unmanageable hub
tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan
pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang
membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada
jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan
persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan
jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan
tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua
komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang
bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah
1Mbps.
Pada
jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya
repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar
data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hub
2.
SWITCH
Switch
yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari
konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch,
yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki
kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch
hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen
tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan
menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu
yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini
memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan
mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru,
kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati
kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih
switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan
store-and-forward.
Dengan
switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan
memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared
network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi.
Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung
disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih
menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast
Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini
digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port
10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer
server.
3.
BRIDGE
Bridge
jaringan adalah sebuah
komponen
jaringan
yang digunakan untuk memperluas jaringan
atau membuat sebuah segmen
jaringan,
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa
jaringan terpisah. Bridge
jaringan beroperasi di dalam lapisan
data-link
pada model
OSI.
Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media
jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel
Unshielded
Twisted-Pair
(UTP) dengan kabel
serat optik
atau dua buah arsitektur
jaringan
yang berbeda, seperti halnya antara Token
Ring
dan Ethernet.
Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi
tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen
jaringan yang dikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol
jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP).
Bridge
jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple
Network Management Protocol
(SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Terdapat
tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:
- Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
- Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
Bridge
bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast
Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat
Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan
dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi
bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan
dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya
berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa
mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
4.
ROUTER
Router
adalah sebuah alat
jaringan komputer
yang mengirimkan paket
data
melalui sebuah jaringan
atau Internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Proses routing
terjadi pada lapisan 3 (Lapisan
jaringan
seperti Internet
Protocol)
dari stack
protokol
tujuh-lapis
OSI.
Router
bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge.
Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan
dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan
menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya
membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa
membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas
yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu
segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas,
tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan
menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa
berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Fungsi
Router
berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router
berbeda dengan switch.
Switch
merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local
Area Network
(LAN).
Analogi
Router dan Switch
Sebagai
ilustrasi perbedaan fungsi dari router
dan switch
merupakan suatu jalanan, dan routerjalan.
Masing-masing rumah
berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu.
Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki
alamat
IP
sendiri pada sebuah LAN.
merupakan penghubung antar
Router
sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol
TCP/IP,
dan router jenis itu disebut juga dengan IP
Router. Selain IP
Router, ada lagi
AppleTalk Router,
dan masih ada beberapa jenis router
lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang
memiliki banyak router IP.
Router
dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah
jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork,
atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork
untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router
juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router
wireless
yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan
menggunakan radio,
ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel
UTP),
atau berbeda arsitektur
jaringan,
seperti halnya dari Ethernet
ke Token
Ring.
Router
juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN
ke sebuah layanan telekomunikasitelekomunikasi
leased
line
atau Digital
Subscriber Line
(DSL). Router
yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased
line
seperti T1,
atau T3,
sering disebut sebagai access
server. Sementara itu,
router
yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi
DSL disebut juga dengan DSL
router. Router-router
jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall
untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat
tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya.
Router
yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan
packet-filtering
router.
Routerbroadcast
sehingga dapat mencegah adanya broadcast
storm yang mampu
memperlambat kinerja jaringan. seperti halnya umumnya memblokir lalu
lintas data yang dipancarkan secara
Jenis-jenis router
Secara
umum, router
dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
- static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
- dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
5.
REPEATER
REPEATER (bekerja
pada Physical Layer) digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak,
kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan. Dapat juga digunakan
untuk menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar
(misalnya Ethernet to Ethernet) Namun dalam membangun jaringan fisik
yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum
tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Contohnya,
kabel coaxial 50 ohm pada Ethernet hanya bisa total sampai 2,3 km dan
batasan ini tidak dapat diatasi dengan menggunakan repeater.
Karena bekerja
pada physical layer, repeater tidak dapat menghubungkan misalnya
antara protokol data link layer yang berbeda (misalnya Ethernet
dengan Token Ring). Hal ini disebabkan karena repeater mempunyai bit
korespondensi dengan data link atau network layer.
Hub mempunyai
fungsi sebagai repeater, oleh karena itu hub kadang juga disebut
sebagai multiport/modular repeater. Harap diperhatikan, penggabungan
dua atau lebih segmen network dengan menggunakan repeater akan
mengakibatkan seluruh traffic data akan menyebar ke seluruh jaringan,
tanpa memandang apakah traffic data tsb diperlukan atau tidak di
seluruh jaringan. Jika jumlah station semakin banyak, dan traffic
data sangat tinggi, maka beban pada backbone jaringan tentunya akan
menjadi berat. Akhirnya kinerja jaringan akan menurun, dan kelambatan
akses akan terasa.
Untuk itulah dalam merancang sebuah network, seorang network administrator memerlukan pengetahuan dan antisipatif terhadap beban jaringan yang akan terjadi.
Pengetahuan tentang topologi fisik, logic, manajemen traffic jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada masing-masing physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.
Untuk itulah dalam merancang sebuah network, seorang network administrator memerlukan pengetahuan dan antisipatif terhadap beban jaringan yang akan terjadi.
Pengetahuan tentang topologi fisik, logic, manajemen traffic jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada masing-masing physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.
Permisi gan numpang tinggalin jejak
BalasHapusPANDUAN CARA TARUHAN BOLA DI SBOBET
Mari gabung bersama agen bola sbobet 365liga.net dan nikmati layanan terbaik dari kami
- Minimal deposit & withdraw hanya 50 rb
- Proses cepat
- Withdraw tanpa batas
- Layanan online 24 jam
Terima kasih